Kamis, 03 Desember 2009

KINERJA GURU DALAM PENGEMBANGAN RPP


Dalam pengembangan RPP menuntut kinerja guru yang profesional. Guru yang profesional adalah guru yang dapat mengemban tugasnya dengan baik. Sedangkan seorang guru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika ditunjang dengan kemampuan-kemampuan yang sesuai dengan tugas dan perannya. Kemampuan yang profesional ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria, yaitu :
1.      Kognitf yakni penguasaan pengetahuan/intelektual.
2.      Performance yang berkenaan dengan kemampuan untuk kerja (perbuatan).
3.      Efektif yaitu berkenaan dengan aspek kepribadian dan nilai.
4.      Produksi yang berkaitan dengan hasil belajar siswa.
5.      Eksploratoris yang berkenaan dengan pengalaman-pengalaman khusus aspek kognitif meliputi penguasaan pengetahuan materi/spesialisasi pelajaran tertentu yang akan diajarkan.
Dengan kata lain keberhasilan guru dalam melaksanakan peran dan tugasnya tidak terlepas dari faktor kemampuan yang dimilikiseorang guru. Karena itu guru haruslah mampu melaksanakan tanggung jawabnya untuk mengembangkan kognitif siswa, yang berhubungan dengan perkembangan intelektual peserta didik, mengembangkan hubungan sosial peserta didik, dan dalam mengembangkan aspek kepribadian peserta didik khususnya yang berhubungan dengan perkembangan emosional.
Sehubungan dengan tugasnya dalam mengembangkan RPP, maka langkah-langkah yang dilakukan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran, yaitu : Mengidentifikasi dan mengelompokkan kompetensi yang ingin dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi kompetensi, yaitu: hendaknya mengandung unsur proses dan produk, bersifat spesifik dan dinyatakan dalam bentuk perilaku nyata, mengandung pengalaman belajar yang diperlukan untuk mencapai kompetensi tersebut, harus komprehensip, artinya berkaitan dengan visi-misi sekolah.
1.      Mengembangkan materi standar. Secara umum, materi standar terdapat tiga komponen utama, yaitu ilmu pengetahuan, proses dan nilai-nilai yang dapat dirinci sesuai dengan kompetensi dasar dan visi dan misi sekolah.
2.      Menentukan metode, guru diharapkan mampu memilih dan menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat dan kreatifitas peserta didik.
3.      Merencanakan penilaian yang sebaiknya dilakukan dalam bentuk PBK atau berbasis kelas dan ujian hendaknya berbasis sekolah.

Disamping itu terdapat pula beberapa komponen yang dapat meningkatkan kinerja guru, sebagai berikut :
a.     Adanya Motivasi Dari Diri Sendiri.
Jika seorang guru memiliki semangat dan keinginan yang kuat dalam mengemban perannya yang berkaitan dengan upaya penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, dengan berkehendak kreatif, menumbuhkan gagasan-gagasan baru, mencari sumber yang inovatif, bahkan berusaha melakukan penelitian lapangan agar memperoleh informasi yang lengkap dan akurat dan memanfaatkannya dalam rangka mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran.
b.     Tanggung Jawab Terhadap Tugas.
Tanggung jawab guru dalam hal ini secara individual, memberikan kesempatan bagi para guru untuk memaksimalkan semua kemampuan dan potensi yang dimilikinya dalam bekerja, dengan tanggung jawab membuat keputusan tentang apa yang dihadapinya dan bagaimana menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya. Hal ini terutama berkaitan dengan peran guru sebagai fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, melalui kegiatan mengajar, membimbing dan melaksanakan administrasi sekolah, yang tidak terlepas dari tugasnya dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran.

c.     Motivasi Dari Luar.
Dalam hal ini seorang guru juga membutuhkan motivasi atau dorongan dari luar dirinya sendiri. Karena dengan adanya motivasi/dorongan dari luar dapat meningkatkan semangat, rasa cinta, bangga dan tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan. Dengan rasa cinta, semangat, tanggung jawab dan bangga terhadap tugas memungkinkan seorang guru melaksanakan tugasnya dengan baik, disiplin dan kesungguhan, sehingga hasil yang dicapai dapat optimal. Bandingkan pekerjaan atau tugas yang dikerjakan tanpa adanya motivasi dari luar tidak akan optimal dan hasil yang dicapaipun akan kurang memuaskan.
Oleh karena itu perlu diupayakan agar setiap guru dapat menyukai pekerjaannya, walaupun dalam kenyataannya masih sedikit guru yang benar-benar bangga terhadap jabatan dan profesinya. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal antara lain kurangnya motivasi dari lingkungan, kurangnya penghargaan terhadap profesi guru, disamping itu kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap nasib para guru terutama guru yang bertempat didaerah terutama yang ditugaskan di pelosok-pelosok daerah yang memiliki fasilitas yang kurang bahkan tidak memadai untuk berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
Selain itu banyak guru yang terpaksa berprofesi sebagai guru karena tidak adanya pekerjaan lain dan hanya ingin menjadi pegawai negeri, tidak lulus dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Oleh karena itu motivasi dan penghargaan dari luar merupakan hal yang pentinga terutama kaitannya dengan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Rasa cinta, bangga, semangat dan tanggung jawab tidak harus ditunjukkan dengan kata-kata, tetapi yang lebih penting adalah realisasinya dalam berbagai tindakan nyata.

d.     Perhatian Dari Kepala Sekolah.
Dengan adanya perhatian dari kepala sekolah terhadap guru merupakan hal yang penting untuk lebih profesionalisme dan semangat guru dan tenaga kependidikan lain sekolah dalam melaksanakan tugasnya. Perhatian kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru dapat disalurkan melalui adanya diskusi antara kepala sekolah dengan staf-staf guru, kunjungan kelas, selain  itu  dengan  membina  keakraban  antara  kepala sekolah dan guru-guru.
Diskusi merupakan suatu kegiatan yang dapat dilakukan tidak hanya antara guru-guru dan kepala sekolah, tetapi juga bisa mengikutsertakan tenaga kependidikan lain di sekolah (seperti tata usaha dan BK), untuk memecahkan berbagai masalah untuk memperoleh hasil keputusan bagi kepentingan bersama.
Diskusi dalam hal ini dapat dilakukan pada waktu-waktu yang dianggap cocok/efektif, waktu yang efektif yaitu waktu untuk diskusi tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar dan tidak mengorbankan kegiatan atau pekerjaan lain yang sangat penting. Lokasi untuk diskusi bisa dilakukan di tempat yang nyaman dan tidak mengganggu jalannya diskusi, misalnya diruangan kelas ketika proses belajar mengajar telah selesai, diruangan kepala sekolah, ataupun diruangan rapat dan juga bisa dilakukan di luar dari lingkungan sekolah sesuai kesepakatan bersama.
Kunjungan kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk melihat bagaimana proses belajar mengajar berlangsung. Dengan adanya kunjungan kelas kepala sekolah dapat melihat secara langsung bagaimana penggunaan metode dan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru, bagaimana keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, dan juga untuk mengetahui tentang penguasaan kompetensidasar oleh peserta didik.
Kunjungan kelas merupakan suatu bentuk kegiatan yang sangat bermanfaat untuk memperoleh informasi secara langsung tentang profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya, sehingga guru dapat memperoleh informasi dan masukan dari kepala sekolah. Selain itu dari kunjungan kelas kepala sekolah bersama guru-guru dapat mendiskusikan berbagai masalah yang ditemukan dari kunjungan kelas, lalu mencari jalan keluar/pemecahan dan menyusun program-program penanggulangan untuk kedepannya, terutama dalam tugas guru dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran.

e.     Hubungan Antar Sesama Guru.
Hubungan antar sesama guru disekolah dapat mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, seperti hasil penelitian Nawawi (1989:128) bahwa hubungan yang intim penuh kekeluargaan terlepas dari formalitas yang kaku, dan prosedural yang otokratis berpengaruh positif terhadap moral kerja para pendidik. Sehingga suasana kehidupan disekolah harus dikondisikan sedemikian rupa, dan diharapkan adanya kerja sama yang baik antara sesama guru. Melalui kerja sama dan hubungan yang baik antara sesama guru akan dapat membantu meningkatkan mekanisme kerja yang optimal dan meningkatkan profesionalisme guru, disamping itu dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi yang optimal.
Uraian  diatas menunjukkan bahwa hubungan yang baik di antara sesama guru, dapat memberikan masukan dan juga menambah pengalaman diantara guru, misalnya pada saat diadakannya studi banding antar sekolah. Sehingga dapat membantu guru dalam pembuatan rencana pelaksanaan  pembelajaran.

f.        MGMP dan KKG.
MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), dan KKG (Kelompok Kerja Guru) merupakan dua organisasi atau wadah yang dapat meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru. Dalam MGMP dan KKG, para guru bisa saling bertukar pikiran, dan saling membantu mengatasi masalah yang dihadapi. Salah satunya bagaimana menyusun kompetensi yang di jabarkan dalam kurikulum dan mencari teknik-teknik pembelajaran yang cocok diterapkan, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana secara optimal, dan tentunya dapat membantu memberikan masukan kepada guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan kordinasi oleh wakasek bidang kurikulum, sedangkan untuk setiap mata pelajaran dapat dipimpin oleh guru yang paling berpengalaman (senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah). Selain itu kegiatan MGMP dapat mendatangkan ahli dari luar yang dapat membantu guru sehingga dapat mengerjakan tugasnya lebih optimal begitupun dengan KKG.
Melalui MGMP dan KKG diharapkan semua kesulitan dan masalah yang dihadapi guru dapat diatasi sehingga meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

g.     Kegiatan Supervisi.
Kegiatan supervisi untuk membantu dalam upaya untuk pengembangan kemampuan guru melaksanakan kurikulum, pengembangan kemampuan memilih dan menggunakan material kurilkulum, pengembangan kemampuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, dan pengembangan kemampuan memecahkan masalah-masalah khusus.
Tujuan program supervisi untuk mengembangkan dan mencapai proses belajar mengajar yang relevan, dan efektif melalui peningkatan kemampuan guru. Fungsi supervisi pembinaan kepemimpinan kepala sekolah guna meningkatkan tanggung jawab untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara sesama guru dan tenaga lainnya, membina sifat-sifat kepemimpinan dan memupuk tanggung jawab pada diri guru-guru, melaksanakan pengawasan dan disiplin bagu guru, menempatkan dan memberikan penghargaan kepada guru-guru dan tenaga teknis lainnya, juga pembinaan dan peningkatan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar dan pengeloalaan sekolah, serta pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya supervisor menggunakan metode pembinaan, yaitu :
·        Pembinaan di lingkungan sendiri.
·        Pembinaan di lingkungan daerah.
·        Pembinaan di lingkungan guru bidang studi.
·        Pembinaan di lingkungan administrasi.
B.      FORMAT RPP BERBASIS KTSP
Rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP minimalnya terdapat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Sedangkan contoh format RPP yaitu sebagai berikut :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran     :           
Satuan Pendidikan            :
Kelas/Semester      :
Pertemuan Ke        :
Alokasi Waktu        : ...... jam pelajaran (sesuai dengan silabus)
Kompetensi Dasar :
1.                                                    …..
2.                                                    …..
Indikator                  :
1.1.       …..
1.2.       …..
1.1.       …..
1.2.       …..
(kompetensi dasar dan indikator ditulis lengkap sesuai silabus)
Tujuan Pembelajaran       :
1.      …..
2.      …..
(rumuskan dengan lengkap mengacu pada indikator)
Materi Standar       :
1.      …..
2.      …..
(tulis garis besarnya saja, yang langsung berkaitan dengan indikator dan tujuan pembelajaran)
Metode Pembelajaran    :
1.    …..
2.    …..
(tulis cara yang akan ditempuh untuk untuk mencapai tujuan pembelajaran, misalnya kerja kelompok, ceramah, tanya jawab, dan cara lainnya)
Kegiatan Pembelajaran  :
1.       Kegiatan Awal (pembukaan)      :
a. …..
b. …..
2.    Kegiatan Inti (pembentukan        :
a.                                                …..
b.                                                ….. 
3.   Kegiatan Akhir (penutup)  :
a.                                                …..
b.                                                …..
(tulis kegiatan yang harus dilakukan dari awal sampai akhir, untuk mencapai tujuan dan membentuk kompetensi)
Sumber Belajar        :
1.                                 …..
2.                                 …..
(tulis sumber belajar yang akan digunakan, termasuk alat peraga, media dan bahan pembelajaran/buku sumber)
Penilaian         :
1.     Tes Tertulis   :
2.    Kinerja (Performansi)        :
3.    Produk         :
4.    Penugasan/Proyek          :
5.    Portofolio     :
(tulis penilaian apa yang akan dilakukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar, pilih jenis penilaian yang paling tepat).



Tidak ada komentar: